Thursday, February 26, 2015

Menjaga Alam Indonesia (Bagian 1)

Materi pelajaran IPS Terpadu untuk kelas 2B SMP SMART Ekselensia Indonesia semester dua ini ada hubungannya dengan tema letak wilayah, keadaan alam dan potensi alam Indonesia. Kalau cuma menengok peta persebaran kekayaan alam, anak SD pun bisa ya.

Jadi kegiatan belajarnya saya campur2. Tidak mungkin pakai buku teks sebagai sumber, karena buku Kurikulum 2013 yang sebenarnya sudah ditunggu kirimannya ternyata batal kami dapatkan seiring dengan pernyataan pembatalan penggunaan kurikulum ini oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sementara itu, kekayaan alam Indonesia yang katanya melimpah, tentu perlu pembaruan mengenai informasinya.

Saya memilih sumber pustaka berupa berita2 surat kabar yang terbaru, alias terbitan tahun 2015 untuk ditelaah oleh para peneliti. Sebelumnya, kelas dengan 21 siswa ini dibagi lima kelompok dengan bidang spesialisasi yang berbeda. Ada yang harus mencari berita mengenai dunia pertambangan, kehutanan, pertanian dan perkebunan, perikanan dan peternakan, serta wisata alam.

Setiap anggota tiap kelompok harus mencari berita yang berlainan, meringkasnya, serta mendiskusikan informasinya dengan anggota lain di kelompoknya. Kumpulan ringkasan tiap kelompok ini kemudian dijadikan bahan diskusi kelas.


Tidak disangka, diskusi kelas bisa berjalan sangat meriah. Setiap satu kelompok usai melakukan pemaparan diskusi kelompoknya, masing2 kelompok lain memberikan tanggapan. Dan walau para siswa ini masih tingkat 2 SMP, tinjauan mereka atas tiap masalah kekayaan alam Indonesia luar biasa. Dari berita tentang Freeport yang belum juga membangun smelter di Papua, hingga Peraturan Menteri Perikanan dan Kelautan mengenai larangan penangkapan lobster ukuran tertentu, dibahas dari berbagai segi dan kemungkinan.

Walhasil, diskusi kelas yang cuma lima kelompok tidak cukup dalam sekali pertemuan. Membahas bidang kehutanan saja, yang cuma menemukan satu sumber berita, ternyata makan lebih waktu 30 menit. Dua kali diskusi kelas diadakan, tanggal 11 dan 16 Februari lalu.

Diskusi kelas disusul dengan proyek berikutnya, yaitu menuangkan ringkasan berita yang sudah mereka buat dalam kelompok menjadi produk berupa cerita bergambar alias komik.








Cerita lanjutan... menyusul :p

Saturday, February 21, 2015

Kuliah Umum di Kelas Istimewa

Perubahan jam dan materi mengajar tahun ini membuat saya tidak sempat membuat perencanaan menghadirkan guru tamu di kelas saya sebagaimana tahun2 lalu.

Eh tapiii...

Teman mengajar saya, ustadzah Dini, punya inisiatif mengundang dua orang tamu keren di jam pelajaran BK. Keduanya adalah alumni SMART Ekselensia Indonesia, angkatan 2. Mereka diminta berbagi cerita di hadapan adik2 junior termuda mereka saat ini, yaitu kelas 1B angkatan 11, Jumat siang 13 Februari 2015.

Kak Syaiful Burhan dan Kak Muhammad Ilhanul Hakim

Kak Ulin belum lama ini lulus S1 dari kampusnya. Dia berbagi pengalamannya dulu di asrama SMART yang mungkin tidak lagi dialami adek2 angkatan sekarang.

Kak Burhan sudah punya usaha yang nilai ekonomisnya luar biasa untuk seorang mahasiswa, yaitu usaha kuliner Molen Arab yang berpusat di Medan, Sumatera Utara.

Selang beberapa hari kemudian...

Senin pagi, matahari belum tinggi, 16 Februari 2015. Saya sedang membahas soal2 akulturasi budaya Hindu-Budha di Indonesia bersama kelas 3B saat tiba2 pintu kelas diketuk dari luar. Tahu2, begitu saja rombongan para pembesar dari Dompet Dhuafa, dari Dewan Pembina sampai entah siapa saja itu masuk minta ikut diajari materi sejarah (#eh).

DR Ichsanuddin Noorsy tahu2 jadi guru tamu di kelas kami

Siapa sangka dalam inspeksi rombongan yang baru menyelesaikan peletakan batu pertama masjid di kawasan Rumah Sehat Terpadu di seberang jalan ini ada seorang tokoh nasional. Beliau bukan politisi ya, tapi ahli ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, Doktor Ichsamuddin Noorsy. Materi sejarah saya disambungnya dengan sosiologi, lalu Alquran, dan sebagainya. Jadi saya lepas tangan selama delapan menit berikutnya hingga kuliah Pak Ichsan selesai dan rombongan meninggalkan ruangan. Tapi saya nggak nganggur kok, suwer. Saya bergeser2 di kelas untuk ambil foto ;-)