Sabtu pagi kemarin (26/10) kembali ada sebuah ada petualangan yang dijalankan oleh 13 orang anggota terpilih klub jurnalistik S'Detik SMART Ekselensia Indonesia. Petualangan kali ini tidak jauh2, cukup dari Parung, Bogor menuju kampus Universitas Indonesia, Depok. Perbedaan petualangan lain adalah kali ini kami tidak menggunakan mobil sekolah atau mobil sewaan, melainkan dengan menggunakan angkutan umum berbayar, seperti banyak anak sekolah pada umumnya.
Perjalanan pertama dimulai pukul 6.20 pagi, menggunakan angkot rute 06 dari Parung hingga Terminal Merdeka, Kota Bogor. Dari Merdeka, rombongan kami berjalan kaki menuju Stasiun Bogor, lalu antri untuk membeli tiket KRL Commuter Line tujuan Depok. Saat ini tarif tiket KRL rute Bogor-UI 2500 rupiah.
|
Setelah antre beli tiket, lalu antre melewati gerbang dengan tiket elektronik |
Ada tiga KRL sudah siap di peron menuju ke utara. Kami datangi KRL yang paling ramai, entah tujuannya ke Tanah Abang atau ke Kota, tidak masalah karena kami akan turun di stasiun Universitas Indonesia. Belum semua anggota rombongan kami naik, eh kereta bergerak dan berangkat! Maka tiga siswa dan ustadzah Retno pun tertinggal di peron, dan terpaksa menanti kereta berikutnya. Rombongan pertama yang tiba di stasiun UI menjelang pukul 8 pun harus sabar sekitar 30 menit menunggu tibanya rombongan kedua, sebelum akhirnya kami keluar stasiun menuju lokasi kunjungan pertama, Festival Dongeng Indonesia 2013.
|
Yani dan Vikram, duo reporter asal Jambi di depan FIB UI |
Mungkin informasi yang saya dapat mengenai lokasi pelaksanaan festival di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI (FIB UI) kurang tepat, karena kok ya Sabtu pagi ini FIB sunyi dari tanda2 festival apa pun. Yang ada malah beberapa kucing yang kemudian difoto dengan gaya masing2 :p. Jadi kami lanjut ke lokasi festival di Perpustakaan UI. Alhamdulillah, di sini rameee... Langsung deh para reporter muda ini malah cari lokasi berfoto diri, hehe...
|
Azzam, Vikram, Aziz dan Aji foto bareng di tembok Festival Dongeng Indonesia |
|
Kakak pendongeng dengan keluarga muda pendengarnya (foto oleh Ahmad Ilham Akbar) |
Acaranya cukup seru, dan masih banyak acara seru seputar dongeng yang maunya kami saksikan semua di festival yang cuma sehari ini. Tapi kan kami punya janji bertemu dengan kakak2 pengurus pers mahasiswa UI, Suara Mahasiswa UI di Pusgiwa. Kami beranjak, lalu salah halte saat menanti bus kampus ke Pusgiwa, sehingga terlambat tiba di lokasi. Saat ini pun anggota rombongan sudah berkurang dua orang karena Satrio dan Vikram harus kembali terlebih dahulu ke Bogor. Maaf ya kakak2...
Kakak2 ini selama kira2 satu setengah jam kemudian banyak berbagi cerita suka duka pengelolaan majalah kampus yang mereka terbitkan, yaitu Majalah Suara Mahasiwa dan newsletter bulanan Gerbatama. Terima kasih ya, kak Puput dkk. Semoga pengalaman kakak2 ini bisa menjadi penguat motivasi kru S'Detik untuk menghidupkan terus penerbitan DuaBelaSdetik dan Sdetik untuk memberitakan kebenaran, ya!
|
Foto bersama kakak-kakak Suara Mahasiswa UI, difoto oleh kakak SuMa juga :) |
|
Sekarang saatnya foto bareng di belakang Pusgiwa dengan fokus yang terbagi ke dua kamera (foto oleh Ade Putra TP) |
No comments:
Post a Comment