Sebuah pesan pendek muncul di layar ponsel saya. Dari ustad Firman, guru Bahasa Indonesia di SMART Ekselensia Indonesia. Beliau menanyakan, berapa orang siswa SMART EI yang pernah saya ajak berkunjung ke Museum Nasional di Jakarta. Saya jawab, hanya ada lima orang, pada bulan Juni 2014 yang lalu. Mereka adalah siswa angkatan 9 yang pada bulan Maret 2014 lalu tidak bisa ikut menjelajah ke kawasan Kota Tua Jakarta. Mustinya ada tujuh, tapi dua orang lagi2 batal ikut dengan alasan masing2.
Pertanyaan ustad Firman rupanya berhubungan dengan kegiatan belajar di lapangan tahunan SMART EI untuk tahun 2014, alias fieldtrip. Tahun ini beliau adalah penanggungjawab kegiatan ini. Setelah dua tahun sebelumnya fieldtrip dijalankan di alam bebas, tahun ini kami belajar lapangan, tapi di dalam ruangan :p.
Dua lokasi menjadi tujuan belajar kelas 1-5 kali ini. Ternyata hanya sedikit sekali siswa (dan guru juga) yang sudah pernah mengunjungi Museum Nasional. Jadi diputuskanlah museum megah ini sebagai salah satu lokasi belajar, pada hari Rabu, 5 November 2014 lalu.
Empat bus besar pun berangkat sejak pagi dari kampus kami di Parung menuju Museum Nasional di kawasan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Mumpung juga pelajaran Sejarah Indonesia yang saya ampu untuk kelas X sedang membahas materi Kerajaan Hindu-Budha yang pernah berdiri di Nusantara, sekalian deh saya buat lembar kerja bagi para siswa kelas ini, yang harus diisi dengan melampirkan foto mereka bersama peninggalan sejarah kerajaan yang mereka pilih. Sambil mengisi LKS, sekalian foto bareng prasasti :)
Lokasi kunjungan belajar yang kedua adalah pameran buku, International Indonesia Book Fair, di Istora Senayan. Supaya para siswa bisa memanfaatkan kunjungan ini, maka ada modal berupa uang saku yang diberikan pada mereka agar bisa membeli buku yang bermanfaat bagi mereka.
Yani dkk pasang mata mencari buku incaran... |
... dan Vikram berfoto bareng (foto) Presiden Joko Widodo :) |
No comments:
Post a Comment