Wednesday, March 20, 2013

Mari Menjelajah Asia Tenggara (Bagian 1)

Interpretasi peta dan bentuk muka bumi bagi siswa SMP SMART EI telah selesai! Belum semua lulus, ya, tapi nanti akan ada pemberian latihan lagi dan materi tambahan untuk yang belum tuntas.

Sekarang kita mulai lagi menjelajah kawasan Asia Tenggara, yuk! Agar penjelajahan berlangsung efektif dalam waktu relatif singkat, kira2 10 hari saja, sepuluh negara kawasan Asia Tenggara akan dikunjungi oleh grup penjelajah yang berbeda. Masing2 negara dikunjungi dan dikumpulkan datanya oleh dua, bahkan satu orang saja. Data kekhasan tiap negara itu dibawa pulang ke Parung, kembali dibagikan di dalam kelas IPS, dalam bentuk kartu permainan kuartet... :)

Mengapa "laporan" ini dibuat dalam bentuk kartu kuartet mengenai Asia Tenggara, tak lain karena ini adalah salah satu bentuk media pembelajaran yang dibantu pembuatannya oleh siswa, dan bisa dimainkan di dalam kelas tanpa membuat guru mengomel. Tambahan lagi, buat SMP SMART EI, ini adalah produk terbaru dalam belajar kawasan Asia Tenggara, setelah sebelumnya kakak2 angkatan mereka membuat brosur wisata, buku saku, dan peta kawasan.

Ini lho hasil "laporan" mereka:

Karya kuartet ASEAN 2A
Bagian belakang kuartet karya 2A

Karya kuartet 2B
Gaya serius siswa 2B mengumpulkan data di perpustakaan
Doni Septian dan Afdal Kurnia, menuangkan hasil "penjelajahan" mereka di Thailand.

Bagaimana kartu2 ini kemudian dimainkan, eh... maksudnya dibuat sebagai bahan belajar, tunggu di tulisan berikutnya, ya :)

Tuesday, March 5, 2013

Belajar Interpretasi Peta

Selesai materi Perdagangan Internasional, di kelas IPS Terpadu, siswa SMP SMART Ekselensia Indonesia sekarang masuk materi Interpretasi Peta dan Bentuk Muka Bumi.

Hampir semua anak sekolah sudah pernah melihat peta. Minimal peta buatan sendiri. Atau bisa jadi peta yang dimunculkan dalam episode2 serial "Dora the Explorer", hehe... Dengan pengantar itu, maka materi menginterpretasi atau memberi penafsiran atas tampilan sebuah peta tidaklah sulit diajarkan.

Supaya bisa berkesinambungan dengan materi berikutnya nanti, yaitu tentang Benua dan Samudera, saya minta anak2 mengamati "peta dunia" dari abad pertengahan yang dibuat di Korea, lebih terkenal sebagai peta Kangnido.


Peta Kangnido

Setelah berdiskusi mengenai tampilan peta dunia yang "jadul banget" itu, ditambah penjelasan yang saya ambil dari buku mengenai penjelajahan dunia oleh bangsa Cina, kegiatan pembelajaran bagi para siswa berkembang menjadi membuat peta dunia berdasar pengetahuan dan penafsiran masing2.

Mulai menggambar peta dunia

Pada pertemuan selanjutnya, peta2 nan cantik dan multitafsir itu kemudian dijelaskan oleh para kartografernya. Mereka bergantian maju ke depan kelas dan menjelaskan mengapa benua Asia kurang menonjol dibandingkan Eropa, mengapa potret Naruto yang dipakai untuk melambangkan Jepang, dan mengapa pula warna biru dibubuhkan pada wilayah daratan alih2 pada perairan :)


Penjelasan Kabul atas peta dunia yang digambarnya

Sutrisno dan benua Australia yang terpotong

Andrian menunjukkan peta dunianya yang penuh simbol menurut tafsirannya.


Kalau almarhum Pak Tino Sidin hadir di kelas tadi, niscaya beliau akan bilang, "Yak, bagusss!" karena gambar peta dunia ini memang bagus2, setidaknya lebih bagus daripada buatan ustadzah Vera kalau diminta menggambar, hehe... Alhamdulillah, sekarang para siswa memahami bahwa para kartografer adalah orang2 luar biasa yang mampu menghadirkan pada kita  gambaran bumi yang sesungguhnya melalui peta2 buatan mereka.