Thursday, May 9, 2013

Kunjungan ke Istana Kepresidenan dan Galeri Foto Jurnalistik Antara

Ustadzah Vera dan ustadzah Retno mendampingi para jurnalis jempolan SMART EI: Fahrul Hilman, Kabul Hidayatulloh, Agniardi Rein Prasetyo, Ade Putra Tri Prima, Iqro' Maa Filardzi dan Arzaq Tahara Fitwantyo

(Cerita ini ditulis oleh dua orang siswa kelas 2 SMP SMART EI, sebagai bahan latihan menulis sekaligus laporan kunjungan dari kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik. Supaya ceritanya tidak dobel ada di sana dan di sini, maka saya muat ulang saja. Tidak apa2 ya... :p. Selamat membaca.)
Pagi itu, Sabtu tanggal 27 April 2013 saya dan beberapa teman anggota ekstrakurikuler jurnalistik SMART EI dengan didampingi Ustadzah Retno pergi mengunjungi pameran foto dan tur ke Istana Merdeka di Jakarta. Kami repot menyiapkan pakaian batik yang terbaik. Setelah sarapan dan saling menunggu, akhirnya pukul 7 pagi lewat, saat posisi matahari belum terlalu tinggi, kami pun berangkat dari Bogor dengan menggunakan mobil sekolah.
Perjalanan menuju istana memakan waktu kurang lebih selama dua jam. Udara masih agak dingin, sehingga di perjalanan kami lebih banyak menghabiskan waktu untuk tidur. Menjelang pukul 9 pagi kami tiba di komplek Sekretariat Negara di wilayah Jalan Veteran, Jakarta Pusat.
Ternyata area parkir Setneg telah dipadati oleh banyak pengunjung dengan bus-bus besar. Ada satu hal yang membuat saya takjub, karena ternyata pengunjung yang datang tak hanya berasal dari sekitar Jabodetabek saja, tapi juga dari Indramayu Yogyakarta, Pacitan dan Malang (Jawa Timur) bahkan Pringsewu (Lampung).
Kami menunggu dibukanya jam berkunjung dengan hanya duduk-duduk santai. Ada teman yang menyempatkan diri jajan es krim. Sekitar lima belas menit kemudian,pukul sembilan, barulah pendaftaran untuk tur kunjungan istana dibuka. Tapi, kami masih harus menunggu giliran karena banyaknya pengunjung yang datang. Bayangkan untuk sebuah rombongan SMP dari Yogyakarta yang berjumlah sekitar 240 siswa, mereka harus menunggu setidaknya setengah jam. Belum lagi masih banyak rombongan yang terlihat antusias menunggu giliran masuk.
Tak kurang dari dua jam, menjelang pukul 12 siang akhirnya tiba pula giliran kami setelah kaki-kaki kami hampir kesemutan menunggu. Awalnya, kami bergabung dengan rombongan dari suatu Taman Kanak-kanak (TK) bersama guru-guru dan orangtua mereka, dan rombongan Paskibraka DKI di auditorium. Sekitar lima belas menit kami disuguhi film dokumenter tentang sejarah Istana Merdeka.
Setelah itu kami dan rombongan Paskibraka DKI dipisah dari rombongan TK. Bersama kami pergi ke Istana Merdeka yang memakan waktu perjalanan kurang lebih tiga menit dengan menggunakan bis yang telah disediakan pihak Istana. Awalnya kami diberitahukan tentang tata tertib selama berada di lingkungan Istana, di antaranya adalah mematikan telepon genggam. Perjalanan dimulai dari lapangan tempat pengibaran bendera Merah Putih setiap tanggal 17 Agustus. Rombongan kami sempat berfoto di depan Istana Merdeka yang langsung menghadap Monumen Nasional oleh fotografer istana. Nampak ada yang unik di depan pintu istana yaitu adanya dua penjaga yang harus berdiri tegak selama tiga puluh menit. Saya langsung teringat dengan penjaga istana Inggris di film "Mr. Bean".
Di antara ruangan-ruangan yang ada di dalam Istana, terdapat Ruang Jepara, ruangan yang dipenuhi mebel ukiran jepara tempat Presiden menerima tamu. Ada pula ruangan tempat pengunduran diri Presiden Soeharto. Selain itu, masih banyak ruangan lain dan beberapa hasil foto jepretan Ibu Negara, lukisan karya Raden Saleh dan koleksi lainnya.
Selesai dari Istana kami tak langsung pulang ke Bogor, tapi kami mampir dulu ke Pasar Baru tepatnya untuk melihat pameran foto berjudul "Seen" di Galeri Foto Jurnalistik ANTARA. Kami diminta memilih salah satu foto yang paling berkesan dan menceritakan alasannya. Lantai dua galeri ini ternyata merupakan museum jurnalistik yang menceritakan sejarah pendirian kantor berita nasional Indonesia, ANTARA.
Selepas solat dzuhur dan makan siang, dengan diantar hujan yang mengguyur Jakarta, barulah rombongan kami kembali pulang ke SMART Ekselensia Indonesia. (Kabul Hidayatullah dan Ade Putra TP.)

No comments:

Post a Comment