Tuesday, December 7, 2010

SELEKSI NASIONAL BEASISWA SMART EKSELENSIA INDONESIA 2011



SMART Ekselensia Indonesia adalah sekolah tingkat menengah akselerasi berasrama untuk putra di bawah naungan Lembaga Pengembangan Insani (LPI) Dompet Dhuafa. Berlokasi di kawasan Parung, Kabupaten Bogor Jawa Barat, sekolah ini didirikan pada tahun 2004. Angkatan pertama berjumlah 26 orang telah lulus pada Agustus 2009 lalu dan melanjutkan pendidikan di berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Angkatan kedua, 28 orang juga sudah diwisuda 17 Juli 2010 lalu, kini berkuliah di berbagai PTN di Indonesia. Saat ini, sebanyak 174 siswa didik angkatan III hingga VII dari Sumatera Utara hingga Papua masih menjalani pendidikan di SMART Ekselensia Indonesia, dari tingkat kelas 1 SMP hingga 3 SMA.

Sekolah gratis bagi anak-anak yang berprestasi dari seluruh Indonesia ini digagas untuk meningkatkan harkat dan derajat kaum dhuafa melalui program pendidikan dan pembinaan yang komprehensif dan berkesinambungan. Diharapkan, setelah melalui proses pendidikan dan pembinaan di SMART EI, setiap siswa memiliki bekal berkarya untuk bangsa, negara dan agamanya.

Proses seleksi hingga kedatangan calon siswa, serta pendidikan selama berada di kampus SMART EI, tidak dipungut biaya apapun.

Persyaratan Umum
1) Berasal dari keluarga dhuafa (sesuai kriteria Dompet Dhuafa )
2) Laki-laki
3) Lulus/tamat SD atau sederajat
4) Bersedia untuk mengikuti program belajar 5 tahun atau hingga selesai
5) Memperoleh izin dari orang tua/wali
6) Memiliki prestasi akademik, dengan kriteria rata-rata nilai rapor kelas IV-VI minimal 7,0 dan tidak ada nilai 5 di buku rapor
7) Memiliki prestasi kegiatan pendukung, seperti olah raga, kesenian, organisasi, atau keterampilan Bersedia mengikuti seluruh tahapan seleksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku
8) Berbadan sehat dan tidak memiliki penyakit menular.

Persyaratan Khusus
1) Mengisi formulir pendaftaran calon peserta seleksi (terlampir)
2) Fotokopi rapor kelas IV – VI yang telah dilegalisir oleh sekolah asal.
3) Fotokopi kartu Nomor Induk Siswa Nasional (NISN)
4) Fotokopi ijasah/STTB/STK
5) Fotokopi piagam penghargaan/sertifikat
6) Surat keterangan tidak mampu dari Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM).
7) Surat Keterangan Gaji/Penghasilan orang tua/wali dan/atau anggota keluarga yang menopang/ikut membantu pendapatan keluarga dari RT atau RW atau Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) setempat.
8) Surat pernyataan/izin mengikuti pendidikan di SMART EI dari orang tua
9) Fotokopi rekening listrik 2 bulan terakhir
10) Fotokopi KTP/Surat Keterangan Domisili Tetap dari RT atau RW.
11) Fotokopi Kartu Keluarga/KK.
12) Pas Foto Calon Peserta ukuran 4 X 6 sebanyak 4 lembar.

Alur tahapan seleksi adalah sebagai berikut (dengan sistem gugur):
1. Seleksi Administrasi (kelengkapan berkas dan persyaratan)
2. Seleksi Kompetensi Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia dan Matematika
3. Tes Psikologi
4. Kunjungan rumah calo siswa
5. Musyawarah penentuan tahap akhir.

Untuk tahun ajaran 2011/2012, pendaftaran siswa baru sudah dibuka mulai tanggal Desember 2010 sampai dengan Februari 2011. Pendaftar calon siswa dari Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi dapat menghubungi:

PANITIA SELEKSI NASIONAL BEASISWA SMART EKSELENSIA INDONESIA 2011
Bumi Pengembangan Insani
Jl. Raya Parung Bogor Desa Jampang Kec. Kemang
Kabupaten Bogor–Jawa Barat 16330
Telp. 0251-8610817 / 8610 818 Ext 21.

Untuk calon siswa dari luar Jabodetabek dapat menghubungi mitra daerah masing-masing. Keterangan lengkap dan alamat mitra daerah dapat dicek di http://lpi-dd.net/?p=450.

Foto: 39 Siswa Angkatan VII, saat baru hadir di kampus SMART EI, Juli 2010.

Tuesday, November 30, 2010

"Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia" bersama D'Bagindas :)

Video berikut ini adalah cara siswa-siswa saya kelas 2 di SMP SMART EI menginterpretasikan perjuangan bangsa mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui modifikasi lagu2 pop. Hmmm... semoga para seniman pencipta dan penyanyi aslinya tidak kecewa dan bisa ikut menikmati ya, hehe...

Tenang, sesuai judul, Insya Allah ada modifikasi lagu ngetopnya D'Bagindas dari kelas 2A. Silakan klik di sini (jangan lupa beri komentar!). Persembahan kelas 2B, ada di sini

Untuk sementara di laman ini, nikmati dulu yang ini, persembahan campursari dari kelas 2B :p.


Thursday, November 11, 2010

Cerita Lain... :)


"HEBAT." (memang pakai huruf kapital)
"Wajib baca. Buku ini bermanfaat."
"Cara penulisannya sungguh memukau jelas. Bahkan seolah-olah memang terjadi sebenarnya. Penuh dengan konflik."
"Buku super gaul pas buat nongkrong"
"Penulisnya ganteng bangeeet..."


Anda berminat membaca buku dengan endorsement setinggi langit di atas? :) Kalau iya, silakan cari buku berjudul Hitosyi Imamura, Sang Penakluk Belanda. Sampul depan buku itu seperti gambar di samping. Membacanya, Anda akan mendapati sebuah cerita yang belum pernah diungkap sebelumnya mengenai tokoh Jenderal Jepang yang menandatangani Perjanjian Kalijati 8 Maret 1942 sebagai tanda takluknya Hindia Belanda atas Jepang pada Perang Pasifik.

(Cerita ini masih akan bersambung :p)

Tuesday, November 2, 2010

Nugie oh Nugie...

Pemberitahuan bahwa sekolah kami, SMP SMART Ekselensia Indonesia, diundang Pusat Peragaan Iptek TMII untuk mengikuti Lomba Cerdas Cermat mengenai Ozon, disampaikan pada hari Jumat pagi 29 Oktober 2010. Padahal lombanya akan diadakan Senin pagi, 1 November 2010! 

Huaaa... langsunglah saya dan Ustadzah Vivi, mitra mengajar di kelas IPS bolak-balik menyusun daftar, enam orang siswa mana saja yang berpotensi (menang jika) ikut lomba ini. Terpilih enam nama, Fachry Ali Firdaus dan Yufril Aziz dari kelas 3, Tito M. Rizky dan Kasman dari kelas 2, serta Arzaq Tahara Fitwantyo dan Rizky Agung Kurniawan dari kelas 1. Keenam siswa ini dijadikan dua tim. Fachry, Kasman dan Rizky AK jadi tim 1, sedangkan Yufril, Tito dan Arzaq menghuni tim 2.

Tim sudah ditentukan, keenam siswa dihubungi, maka masuklah tahap persiapan. Agak serabutan, kami mencari bahan-bahan di internet, selain kembali membuka bahasan atmosfer di buku geografi kelas VII. Terpaksa keenam anak ini diminta agak mengurangi waktu bermain di akhir pekan demi menelaah bahan untuk lomba. Apa itu ozon? Apa sajakah bahan perusak ozon? Apa guna spektrofotometer Dobson? Apa itu Protokol Montreal? Dan lain-lain, dan lain-lain... istilah2 yang sedikit banyak menghantui tidur kami di akhir pekan itu :p
Hari berlomba tiba, kami berangkat dari Parung menjelang pukul 7 pagi karena lomba akan dimulai pukul 9 di PP Iptek TMII. Setelah pembukaan, tahap pertama lomba cerdas cermat yang diikuti oleh 37 tim dari 28 SMP di Jabodetabek (termasuk dari Serang juga kalau tidak salah), dimulai. Begini tahap satu ini:  semua tim mengerjakan tes tertulis, yang setelahnya dinilai oleh penyelenggara, dan dipilih sembilan tim dengan nilai terbaik yang melangkah ke tahap kedua, yaitu semifinal. 

Saat tim 2 SMP SMART EI disebutkan sebagai salah satu semifinalis, rasa syukur bercampur deg-degan muncul, terutama bagi tim 1. Ternyata... alhamdulillah Fachry dan kawan2 juga menjadi semifinalis. Yesss! Perjuangan berlanjut! Semifinal inilah babak cerdas cermatnya dilangsungkan. Dari sembilan tim akan diambil tiga tim pemenang untuk berlaga di final. Karena tim 1 dan tim 2 SMP SMART EI berlaga di ruang yang berbeda, di lantai yang berbeda pula di PP Iptek itu, jadilah saya yang bingung menentukan pilihan, mau berada di lantai yang mana. Sempat mengantar tim 1 ke ruang mereka, tapi kok ga mulai2 yah? Akhirnya saya pindah ke ruang bekas perpustakaan, tempat berlaga tim 2 melawan SMP 4 Bekasi dan satu SMP lagi (lupa, hehe... apalagi mereka tak tampak dalam gambar di bawah ini, hehe..)

Yah, babak ini cukup menegangkanlah pokoknya, terutama antara tim 2 SMP SMART EI dengan SMPN 4 Bekasi terjadi kejar-mengejar nilai yang ketat. Saat skor akhir kedua tim sudah sama, juri mengeluarkan soal tambahan di babak rebutan, yaitu siapa nama Menteri Lingkungan Hidup RI yang saat ini sedang menjabat. Tidak ada tim yang menekan bel untuk menjabat. Saya sendiri bengong karena tidak tahu (oh, Pak Menteri yang malang... maafkan kami karena prestasi, nama dan wajahmu memang kalah terkenal dibandingkan sepak terjang Gayus HP Tambunan :p). 

Satu lagi pertanyaan dilontarkan oleh panitia, dan langsung dijawab oleh SMPN 4 Bekasi... dengan salah! Skor mereka otomatis dipotong dong. Horeee..! Pendukung tim 2 SMP SMART EI (it's me alone, the one and only), langsung melonjak bahagia karena kami menuju final. Segera kami turun ke lantai berikutnya, membawa kabar gembira ini dan berharap mendapat kabar gembira juga dari tim 1. Sayang, teman2 tim 1 harus menyerah terhormat, selisih satu soal saja dari tim SMPIT Ummul Quro' Bogor, tetangga kami di kecamatan Kemang.

Jeng... jeng... Waktunya final! Selain tim SMPIT Ummul Quro', tim 2 SMP SMART EI juga menghadapi tim SMPN 115 Jakarta Selatan, yang sekolahnya dekat Stasiun Tebet dan merupakan tempat ujian SNMPTN saya dulu (numpang curhat ga penting :p). Tapi singkat cerita saja deh, akhirnya tim SMP SMART EI yang berhasil mencapai skor tertinggi dan menjadi juara. Hore lagiiii....!!! Selamat ya murid2ku semua! Kalian berenam memang pejuang tangguh!



Penyerahan hadiah dilakukan sore ini juga, saat peresmian klaster Ozon di PP Iptek. Pembawa acara telah mengumumkan bahwa seorang artis penyanyi kenamaan akan muncul menghibur para undangan, yaitu Nugie. Sementara menunggu sambutan2 dari pejabat, kami duduk dengan (berusaha) sabar -lihat foto di atas- dan lebih dari satu siswa ini mendadak bertanya: 

"Ustadzah, Nugie itu siapa?"

Ooh... mas Nugie... yang zaman saya bersekolah dulu ngetop karena "Tertipu"... sekarang bernasib sama dengan Pak Menteri Lingkungan Hidup. Tidak dikenal oleh generasi muda. Hakhakhak...!

*PS. Nggak ada foto Nugie yang saya ambil waktu menyanyikan lagu mengenai ozon pada kesempatan ini. Kamera saya mendadak rusak :p

Friday, October 15, 2010

"Dengan Kata Lain"

Minggu ini saya mendapat notifikasi dari goodreads.com, seorang teman selesai membaca sebuah kumpulan puisi karya penyair Joko Pinurbo. Teman ini menuliskan kembali sebuah puisi dari buku Kekasihku itu, yang berjudul "Dengan Kata Lain" (halaman 50-51) berikut ini:

Dengan Kata Lain

Tiba di stasiun kereta, aku langsung cari ojek.
Entah nasib baik, entah nasib buruk, aku mendapat
tukang ojek yang, astaga, adalah guru sejarah-ku dulu.

"Wah, juragan dari Jakarta pulang kampung,"
beliau menyapa. Aku jadi malu dan salah tingkah.
"Bapak tidak berkeberatan mengantar saya ke rumah?"

Nyaman sekali rasanya diantar pulang Pak Guru
sampai tak terasa ojek sudah berhenti di depan rumah.
Ah, aku ingin kasih bayaran yang mengejutkan.
Dasar sial. Belum sempat kubuka dompet, beliau
sudah lebih dulu permisi lantas melesat begitu saja.

Di teras rumah Ayah sedang tekun membaca koran.
Koran tampak capek dibaca Ayah samapai huruf-hurufnya
berguguran ke lantai,berhamburan ke halaman.

Tak ada angin tak ada hujan, Ayah tiba-tiba
bangkit berdiri dan berseru padaku: "Dengan kata lain,
kamu tak akan pernah bisa membayar gurumu."

( 2004 ) 

Sontak, puisi ini mengingatkan saya pada jutaan guru yang belum pernah sekalipun namanya dicatat media. Guru2 entah di mana saja mereka berada yang hanya berkarya di tengah keterbatasan; yang memang hanya ingin mengabdi tanpa perlu sertifikasi; yang tidak kelihatan berbuat lebih karena tidak bisa; atau memang mereka tidak mau. Guru2 yang tidak peduli bahwa nama mereka mudah dilupakan oleh semua yang pernah jadi murid mereka. 

Dan puisi ini juga mengingatkan saya pada guru SMP saya dulu, seorang guru cum tukang ojek. Seorang Pak Marwoto yang semalaman saya ingat2 lagi nama beliau, guru geografi yang dulu kami beri nama keren "Sweetchuck" dari film Police Academy. Jahatnya saya, murid beliau yang malah lebih mengingat nama panggilan ketimbang nama aslinya.  

Hari Guru Nasional memanglah masih bulan mendatang. Namun, kepada siapakah puisi ini mengingatkan Anda?

Friday, September 3, 2010

Mencoba Berkarya di Fantasy Fiesta 2010


Dapat info tentang lomba cerpen Fantasy Fiesta 2010 yang diadakan oleh Kastil Fantasi, langsung saya sebarkan ke murid-murid saya. Eeh, senjata makan tuan, saya ditantang mereka untuk ikut juga lomba ini. Emaaak... cerita fantasi? Bikin yang macam apa? Cita-cita saya kan bikin novel detektif! Cerita fantasi yang bisa saya jadikan referensi paling2 Doraemon, hehehe...

Yak, oke lah, biar mereka semangat, tantangan saya jabani. Saya keluarkan karangan ngayal saya yang dimulai tahun 2003 dan belum selesai2 juga, hehe... Saya baca ulang, lalu saya edit dan tambah ceritanya, biar lebih kelihatan buatan 2010. Makanya dalam revisi ini, Cesc Fabregas terpaksa harus masuk berperan menggantikan Robert Pires tercinta, hikshiks...

Singkat kata, satu hari menjelang batas akhir, 23 Agustus 2010. Saya dilimpahi dua naskah yang sudah diketik, karya Ahmad Romdani dan Ahmad Beni. Mohon dirapikan, kata mereka. Sebelum itu, ternyata saya sudah kehabisan energi mengkhayal yang fantastis, menyerah dan menyatakan diri tidak ikut lomba ini... Dapat tugas mengedit ejaan dari Dani dan Aben akhirnya membuat saya berdecak-decak kagum sendiri.

Bagaimana tidak... daya khayal mereka itu lhooo... Kok ya mampu dalam waktu dua minggu selesai menulis cerita yang demikian mencekam. Belum sempurna, tentu, tapi untuk sebuah cerita yang harus ditulis 2500 - 3000 kata, luar biasa tentu energi yang dibutuhkan untuk menjaga konsistensi plot cerita. Apalagi mereka baru kelas 3 SMP, lho! Jadi ketika saya kirimkan kedua karya itu ke panitia (haaa... berhasil dikirim pada detik-detik terakhir!), makin berasa malu... Bu guru kok cuma bisa mengedit, tapi ga mampu bikin cerita kayak murid2nya itu ya...?

Dan 31 Agustus 2010 kemarin, pengumuman pemenang digelar. Baik Dani maupun Aben belum mendapat gelar pemenang apa-apa, tentu wajar. Pesaing mereka bukan orang2 yang baru kemarin menulis cerita fantasi. Levelnya tinggi. Dan membaca cerita-cerita yang jadi juara, membuat saya merinding... Dahsyat, liar, sadis, keren... bikin iri...

Apakah saya ganti haluan jadi calon novelis fantasi aja, ya?  

*foto: Dani (kiri) dan Aben.

Tuesday, July 13, 2010

Zakat untuk Bangsaku

Di bulan Ramadhan 1431 H mendatang, Dompet Dhuafa melancarkan program pengumpulan zakat infaq dan shodaqoh. Tema untuk Romadhon 1431 H adalah "Zakat untuk Bangsaku". Program ini dilancarkan ke tengah masyarakat lewat berbagai iklan media cetak dan elektronik.

Empat siswa SMART EI angkatan keenam, terpilih menjadi bintang iklan yang dikerjakan rekan-rekan dari Syafaat Advertising ini. Ada M. Irwan dari NTT, Imam Fadzoli dari Yogyakarta, M. Ridholi dari Riau dan Ahmad Zuhhad dari Kepulauan Riau. Ada lagi Dhiya Fadhillah, si cantik dari Purwakarta yang bergabung dengan empat jagoan remaja itu dalam iklan ini.

Pengambilan gambarnya, sampai empat tahap. Pertama di SMART EI, untuk menggambarkan Lembaga Pengembangan Insani sebagai jejaring DD. Besoknya, syuting di Zona Madina untuk menggambarkan Rumah Sehat (Lembaga Kesehatan Cuma-cuma). Dua minggu berikutnya, para kru dan bintang iklan "meluncur" ke Yogyakarta, untuk mengambil gambar terkait Lembaga Pertanian Sehat, dan Masyarakat Mandiri. Pulang dari Yogya... eh, besoknya masih ada pemotretan untuk iklan cetak LPI :)

Saya yang cuma jadi pendamping, sangat merasakan repotnya, jadi bintang iklan. Di balik gemerlap blitz, yang ada rasa panas dan lelah karena pengambilan gambar yang diulang-ulang... Waah, benar2 deh kelima anak ini tahan banting, tabah dan tetap ceria walau sampai gosong dibakar matahari Parangritis, hehe... 

Nah, sekarang iklan-iklan yang sudah jadi, bisa dilihat di laman web milik Dompet Dhuafa (www.dompetdhuafa.or.id). Klik di sana, ada foto kelima remaja ini. Masuk ke laman web-nya, ada link video untuk iklan televisinya. Kalau yang ada di bawah ini, adalah "behind the scene" versi Vera, hehe...

Selamat menunaikan ZIS Anda Ramadhan ini di Dompet Dhuafa... *pesan sponsor jangan ketinggalan*
 :D








Monday, June 21, 2010

Brosur Wisata Negara ASEAN

Ingin liburan singkat dan berjalan-jalan ke negara jiran, tapi bosan ke Malaysia atau Singapura?

Solusinya ada di penawaran ini:
"Amerika sibuk dengan rutinitasnya. Afrika panas terbakar matahari. Asia Tenggara... ada surganya. Itu LAOS namanya... "

Lanjutkan membaca, dan Anda akan dapat informasi tentang "The Country in the Center of Land" ini. Informasi nan menggoda, membuat kita ingin segera ke sana...

Dari mana rangkaian kata-kata membujuk itu hadir? Tak lain dari brosur wisata yang dibuat oleh M. Sasa Jayeng Basundoro dan Panji Laksono, jadi bukan oleh Dinas Pariwisata Laos, ya. Bersama brosur-brosur wisata lain, semua itu adalah buah kreativitas siswa-siswa kelas SMP SMART EI, untuk materi Asia Tenggara yang sedang kami pelajari bersama.

Ada lagi brosur wisata Thailand buatan Abdullah Aslam Amir dan Ahmad Malik A. Aziz:


juga ini, brosur wisata Kamboja dari Aditya Perkasa dan Ariansyah:


Mau lihat yang lain? Main dong ke SMART EI.. Ditunggu ya! :)

Friday, June 18, 2010

Evaluasi Mengajar

Empat tahun lalu, di sekolah tempat saya mengajar di Jakarta.

Siswa2 kelas XA, yang waktu itu baru bertemu saya kembali di semester baru setelah liburan tahun baru, pelan2 mengusulkan pada saya: bersedia atau tidak dibuatkan evaluasi mengajar saya selama satu semester kemarin di mata mereka?

Saya bengong sebentar. Wah, biasanya evaluasi mengajar seorang guru itu dijalankan oleh pimpinan sekolah. Malah seringnya kita tidak diberitahu hasil penilaian mereka (yang bisa jadi objektivitasnya tidak terukur :p). Jadi, sekarang, kenapa tidak? Ini usulan dari siswa, untuk pertama kalinya datang pada saya. Otomatis saya bilang: oke, ayo! Dan sekelas langsung berseru girang dan menyiapkan kertas dan alat tulis masing2. Saya bengong lagi (kebayang ga kalo di kelas ada guru yang hobi bengong kayak saya? :p). Ada apa ini? Kok heboh amat?

Seorang siswa yang duduk di depan, nyengir lebar. "Tadi kami usulkan pada Miss X, eh, dia bilang begini ... 'Jangan kurang ajar, ya...', sambil melotot," katanya menyebut nama salah satu rekan mengajar saya. 

Saya ikut nyengir. Biarlah, sekali2. Toh saya ingin tahu, sekeren apa sih cara mengajar saya selama ini, hehe... Lalu sang ketua kelas mengumpulkan kertas2 kecil yang ditulis anonim itu, menyerahkan kepada saya, masih sambil nyengir. Bahkan saya didorong untuk mau membacakan masukan2 itu langsung saat itu juga.

Ehm... ehm... mendebarkan nih. Lipatan kertas pertama saya buka: "Miss Vera kalo ngomong terlalu cepat". Hiyaaaa... kena nih! Iya... iya... oke... guilty as charged. "Maaf, ga saya ulang. Tolong ingatkan ya kalau saya bicara terlalu cepat lagi...". Seisi kelas mengangguk-angguk. "Tapi...," saya memotong senyum mereka. "Kalian juga harus sadar kalau pelajaran kita hanya satu jam pelajaran seminggu. Artinya, kamu harus mau belajar sendiri lebih rajin ya?"
"Huu..." balas para evaluator muda tersebut saat saya balik senyum lebar.

Giliran kertas kedua: "Banyakin nonton". Hah! Penyakit anak muda, rupanya. Maunya ... Mending kalau mereka pasrah pada film2 yang berhubungan dengan pelajaran. Lhaaa, ini minta nonton Dealova, apaan, coba? Pokoknya usul ini saya tolak dengan semena-mena. "Sori, lagi2 karena jam pelajaran kita sangat terbatas, maka kelas X cuma dapat jatah nonton film Discovery Channel bagian kebudayaan Mesir Kuno," kata saya semena-mena. "Nanti kalau di kelas XI ada yang masuk jurusan IPS, jangan takut... kita bakal nonton film2 keren tentang sejarah dunia!"

"Huuu..." koor itu berkumandang lagi.

(bersambung, ah) :p

Tuesday, June 8, 2010

Sejarah yang Berubah :)

Pada bulan April lalu, kelas kami memasuki materi kehidupan di Indonesia masa Orde Lama.
Standar Kompetensi: Memahami usaha mempertahankan NKRI
Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan peristiwa tragedi nasional (Peristiwa Madiun; DI/TII; G30S/PKI, dan konflik-konflik internal lainnya)
Indikator:
  • Menjelaskan dampak persoalan hubungan pusat-daerah, persaingan ideologis, dan pergolakan sosial politik lainnya terhadap kehidupan politik nasional dan daerah sampai tahun 1960-an.
  • Mendeskripsikan terjadinya peristiwa DI/TII dan cara yang dilakukan pemerintah dalam penanggulangannya.
  • Mengidentifikasi keadaan politik, ekonomi, sosial dan budaya di Indonesia sebelum terjadinya G 30 S
  • Mendeskripsikan terjadinya peristiwa G 30 S dan cara penumpasannya.
Untuk materi ini, dua tahun sebelum ini, kami membuat proyek drama untuk memvisualisasikan kehidupan sosial politik di masa Orde Lama. Sebelumnya saya putarkan film "Gie" buat mereka, untuk mengetahui setting jadul masa tersebut. Drama yang kemudian dipentaskan para siswa kemudian direkam, lalu diedit dan dipertontonkan kembali, eh, maksudnya dipakai buat senyum2 bersama, hehe... Dari berbagai fragmen kehidupan di masa Orde Lama, entah kenapa, para siswa lebih tertarik memvisualisasikan peristiwa Gerakan 30 September 1965. Mungkin karena mereka bisa main tembak2an, dan lebih mudah memerankan tokoh2 signifikan yang sudah cukup dikenal.

Nah, tahun ini kami mengubah strategi belajar. Pada para siswa saya putarkan film "Timeline", yang dasarnya adalah novel Michael Crichton. Di buku ini ada kutipan yang keren banget: kalau kamu tidak tahu sejarah, maka kamu sama seperti sehelai daun yang tidak tahu bahwa ia adalah bagian dari sebatang pohon. Filmnya sendiri -yang jelas2 kalah keren dibanding novelnya!- tetap menarik untuk membawa khayalan "mengubah sejarah". 

Jadi, setiap kelas saya bagi menjadi dua kelompok. Setiap kelompok harus memiliki "ahli" dalam tiap fragmen sejarah Orde Baru, dan menceritakannya pada teman2 kelompoknya. Masing2 kelompok kemudian mendiskusikan fragmen apa yang mereka akan ubah, dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi Indonesia saat ini. Setelah keputusan diskusi diambil, mereka diminta menggambarkannya sebagai produk.

Walhasil... inilah hasilnya:







Tuh kaaan
... cerita 
seputar G30S masih jadi favorit... :p




Simulasi Sidang Dewan Keamanan PBB di Bogor

Kisah penyerangan tentara Israel atas kapal pengangkut bantuan Mavi Marmara ke Gaza, Palestina, pada akhir bulan Mei 2010 lalu, menjadi pembicaraan dunia. Tidak terkecuali di sekolah kami, SMART Ekselensia Indonesia. Beberapa ustadz dan siswa kelas 4 dan 5, ikut dalam aksi mengutuk kebiadaban Israel yang menewaskan empat orang sukarelawan asal Turki tersebut, di Jakarta pekan lalu.

Kami juga membahas insiden internasional tersebut di dalam kelas. Bertepatan sekali dengan pembahasan materi IPS Terpadu kelas IX mengenai Organisasi Kerjasama Internasional, maka kami mengadakan Sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa. Tanpa terlalu banyak aturan protokoler yang mengganggu, kami undang 15 negara anggota tetap DK PBB saat ini, plus negara-negara terkait, baik sebagai penyerang, sukarelawan maupun korban, untuk bersidang di tempat kami, SMP SMART EI di Parung, Bogor, Jawa Barat! Kapan sidang itu? Hari ini, 8 Juni 2010, pagi hingga siang!

Kebayang, kan, ramainya Jalan Raya Parung-Bogor siang ini? Hehehe... Memang sidang yang kami adakan hanya simulasi, namun persiapannya tidak kalah matang. Selain mencermati pemberitaan media massa semingguan terakhir, para utusan negara-negara dari angkatan 5 SMART EI ini juga bertanya pada ustadz/ustadzah lain mengenai posisi negara yang mereka wakili. Kemarin, sementara Ustadzah Vera sibuk mengisi form izin penggunaan aula, delegasi negara-negara ini sibuk pula di kamar hotel masing-masing untuk mempersiapkan identitas diri yang akan mereka gunakan dalam sidang tersebut.

Nah, kolase foto ini adalah gambaran seriusnya para calon diplomat muda ini mengadu lidah mempertahankan pendapat mereka. Kalau foto lain yang lebih seru, kapan2 saya kasih link-nya :)

Thursday, March 18, 2010

De Pancaran

Siswa angkatan kelima di SMART EI yang tahun ini hadir di kelas saya, kelas 2, sejak awal semester genap ini beraktivitas membuat majalah sekolah. Namanya "Pancaran", alias Koran Angkatan Lima. Mereka tidak mau kalah dengan kakak2 kelas mereka yang sudah membuat majalahnya. Malah, bisa dibilang rada militan, hehe... Dalam tiga bulan, tiga edisi sudah lahir.

Ini foto2 sampul depannya saja ya...

Edisi 1, Januari 2010 (12 halaman)

Edisi 2/ Februari 2010 (16 halaman)



Edisi 3, Maret 2010 (16 halaman)

Ada yang berminat membaca isinya dengan lengkap? Boleh pesan lewat saya kok... Ongkos kirim ditanggung pemesan ya, hehe...

Friday, March 12, 2010

Tahun Ketiga Kelas Lembaga Keuangan

Tahu-tahu, sudah tahun ketiga saya mengajar di SMART EI. Tahun ini giliran siswa angkatan kelima melakukan praktik mengenal lembaga keuangan dengan menjadi petugas lembaga keuangan di kelas kami. 

TKP: kelas Sosial SMP
Waktu: Jumat, 12 Maret 2010
Waktu: 08.25-10.15 WIB (2A) dan 13.00-15-00 WIB (2B) 

Ini persiapan kelas...



















Dan ini jualannya :p





Foto-foto lain kegiatan ini dapat dilihat di sini.

Monday, February 1, 2010

SELEKSI NASIONAL BEASISWA SMART EKSELENSIA INDONESIA 2010


SMART Ekselensia Indonesia adalah sekolah tingkat menengah akselerasi berasrama untuk putra di bawah naungan Lembaga Pengembangan Insani (LPI) Dompet Dhuafa. Berlokasi di kawasan Parung, Kabupaten Bogor Jawa Barat, sekolah ini didirikan pada tahun 2004. Angkatan pertama berjumlah 26 orang telah lulus pada Agustus 2009 lalu dan melanjutkan pendidikan di berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, termasuk satu orang menerima beasiswa S1 di Jepang. Saat ini,  sebanyak 170 siswa didik masih menjalani pendidikan di SMART Ekselensia Indonesia, dari tingkat kelas 1 SMP hingga 3 SMA.

Sekolah gratis bagi anak-anak yang berprestasi dari seluruh Indonesia ini digagas untuk meningkatkan harkat dan derajat kaum dhuafa melalui program pendidikan dan pembinaan yang komprehensif dan berkesinambungan. Diharapkan, setelah melalui proses pendidikan dan pembinaan di SMART EI, setiap siswa memiliki bekal berkarya untuk bangsa, negara dan agamanya.

Proses seleksi hingga kedatangan calon siswa, serta  pendidikan selama berada di kampus SMART EI, tidak dipungut biaya apapun.

Persyaratan Umum
1) Berasal dari keluarga dhuafa (sesuai kriteria Dompet Dhuafa )
2) Laki-laki
3) Lulus/tamat SD atau sederajat
4) Bersedia untuk mengikuti program belajar 5 tahun atau hingga selesai
5) Memperoleh izin dari orang tua/wali
6) Memiliki prestasi akademik, dengan kriteria rata-rata nilai rapor kelas IV-VI minimal 7,0 dan tidak ada nilai 5 di buku rapor
7) Memiliki prestasi kegiatan pendukung, seperti olah raga, kesenian, organisasi, atau keterampilan Bersedia mengikuti seluruh tahapan seleksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku
8) Berbadan sehat dan tidak memiliki penyakit menular.

Persyaratan Khusus
1) Mengisi formulir pendaftaran calon peserta seleksi (terlampir)
2) Fotokopi rapor kelas IV – VI yang telah dilegalisir oleh sekolah asal.
3) Fotokopi kartu Nomor Induk Siswa Nasional (NISN)
4) Fotokopi ijasah/STTB/STK
5) Fotokopi piagam penghargaan/sertifikat
6) Surat keterangan tidak mampu dari Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM).
7) Surat Keterangan Gaji/Penghasilan orang tua/wali dan/atau anggota keluarga yang menopang/ikut membantu pendapatan keluarga dari RT atau RW atau Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) setempat.
8) Surat pernyataan/izin mengikuti pendidikan di SMART EI dari orang tua
9) Fotokopi rekening listrik 2 bulan terakhir
10) Fotokopi KTP/Surat Keterangan Domisili Tetap dari RT atau RW.
11) Fotokopi Kartu Keluarga/KK.
12) Pas Foto Calon Peserta ukuran 4 X 6 sebanyak 4 lembar.

Untuk tahun ajaran 2010/2011, pendaftaran siswa baru dibuka mulai tanggal 2 Januari 2010 sampai dengan tanggal 28 Februari 2010, dengan menghubungi:

PANITIA SELEKSI NASIONAL BEASISWA SMART EKSELENSIA INDONESIA 2010
Bumi Pengembangan Insani,
Jl. Raya Parung Bogor Desa Jampang Kec. Kemang
Kabupaten Bogor–Jawa Barat 16330
Telp. 0251-8610817 / 8610 818 Ext 21.

Untuk calon siswa dari luar Jabodetabek dapat menghubungi mitra daerah masing-masing. Keterangan lengkap dan alamat mitra daerah dapat dicek di www.lpi-dd.net.

Foto: siswa angkatan V (2008) SMART Ekselensia Indonesia