Inilah dia giliran berita tentang simulasi sidang Dewan Keamanan PBB yang dijalankan oleh kelas 2A SMP SMART Ekselensia Indonesia. Masih di hari yang sama, Kamis 14 Juni 2012, simulasi ini dilakukan di kelas IPS pada jam pelajaran kelima dan keenam.
Peserta sidangnya, nyaris sama seperti delegasi yang hadir pada sidang sebelumnya. Ada perwakilan dari lima belas negara anggota DK PBB saat ini (Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Rusia, Cina, Afrika Selatan, Botswana, Azerbaijan, Guatemala, India, Jerman, Kolombia, Maroko, Portugal, dan Togo) yang hadir, kemudian ditambah empat negara lain: Filipina, Vietnam, Jepang... dan tentu saja Indonesia tercinta :p
Ruang sidang DK PBB oleh kelas 2A SMART EI |
Kelas 2A telah memilih topik sidang mengenai perselisihan kepemilikan pulau dan perairan di Kepulauan Spratly di Laut Cina Selatan, di mana bulan Mei 2012 lalu Cina dan Filipina sudah dalam tahap saling gertak dan ancam untuk menggunakan kekerasan dalam menguasai wilayah yang mereka klaim. Lebih kacau lagi, bahkan Cina telah menyatakan klaimnya atas seluruh Laut Cina Selatan! Padahal sudah bertahun2 sebagian pulau dan perairan di Spratly ini juga telah diklaim oleh Malaysia, Taiwan, Vietnam dan Brunei Darussalam tanpa ada solusi yang memadai. Tidaklah mengherankan jika banyak negara ikut dalam pertarungan memperebutkan wilayah lalu lintas laut internasional strategis ini, mengingat betapa kaya sumber minyak dan gas alam yang dikandungnya.
Wah... wah... wah... terlalu, yah. Terlalu ramai, maksudnya, hehe... Karena itu, dalam kesempatan simulasi ini Filipina mengajukan masalah ini ke DK PBB, dengan memohon agar diundang pula Vietnam dan Jepang sebagai pihak yang ikut bersengketa dengan Cina dalam masalah pemilikan wilayah di perairan itu. Indonesia, walau tidak menyatakan mengklaim wilayah mana pun di Spratly, ikut diundang hadir, karena kedudukan sebagai tuan rumah simulasi sidang ini :p
Jajang Saputra, perwakilan delegasi Filipina (kelahiran Banggai :p) berbicara di depan sidang DK PBB |
Tanya jawab seru delegasi Indonesia (M Robby Salam) dan delegasi Rusia (Firman Mursal) |
Satu per satu delegasi yang hadir bergantian mengemukakan pandangan. Sebagian mendukung Filipina, sebagian mendukung Cina, dan sebagian yang lain tidak mendukung satu dari dua pihak ini dengan berbagai alasan. Namun semua setuju bahwa penggunaan kekuatan militer tidaklah seharusnya diajukan sebagai cara penyelesaian konflik. Delegasi Maroko malah mengusulkan agar setiap pihak yang berselisih setuju untuk menurunkan ego mereka dan membiarkan masalah tumpang tindih kepemilikan ini diputuskan oleh Mahkamah Internasional.
Delegasi Maroko (Krisna Adrian) mengemukakan usulannya, diperhatikan oleh delegasi Afrika Selatan (M. Indra Kajak) |
Keputusan akhir sidang ini... semua pihak diharap saling menahan diri atas klaim di wilayah sengketa. Wa bil khusus buat Cina, agar tidak lagi mengeluarkan klaim wilayah secara sepihak tanpa didukung bukti kuat yang diakui dunia sesuai hukum internasional. Sempat ada suara2 tidak puas saat seluruh siswa telah bergantian mengemukakan pendapat sesuai posisi negara yang diwakilinya. Kata mereka, waktunya terlalu singkat, kurang bisa mengekspresikan pendapat sesuai peran yang diembannya. Sayang ya, waktu belajar memang sudah habis, dan ini juga kesempatan terakhir belajar di kelas IPS ini sebagai siswa kelas 2, karena minggu depan Ujian Kenaikan Kelas sudah dimulai... hiks... Mengapa saat2 menyenangkan terasa begitu cepat berlalu?... *sniff
Akhirnya, sesi sidang kali ini memang harus diakhiri... dengan foto bersama satu kelas! :) Semoga pembelajaran hari ini, dan selama semester ini, bisa berguna bagi kehidupan kita semua. Kalau bukan untuk nilai UKK yang baik, tentunya untuk kesempatan besar gemilang yang Allah swt telah siapkan untuk kita... Apa itu, tentu hanya Allah yang tahu! :) <--- ini ikon senyum lebar, kalau2 ada yang belum tahu...
Selamat berjuang di dunia yang makin terpentang lebar untukmu, siswa2ku!
Foto bersama delegasi DK PBB plus negara tamu undangan seusai sidang |
No comments:
Post a Comment