Sunday, November 11, 2012

Bermain Ular Tangga di Medan Perang

Kok nekat ya? Nggak takut ditembak?

Iya tuh... eh, tapi nggak juga sih, karena medan perangnya terjadi di masa lalu, hehe... Pertama medan perang Dunia II dan masa pendudukan Jepang di Indonesia, dan medan perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Di dua medan perang akbar yang berlangsung bertahun2 silam ini, digelar permainan ular tangga oleh para siswa kelas 2 SMP SMART Ekselensia Indonesia.

Ular tangga ini adalah produk khusus, dibuat untuk mendukung pembelajaran IPS Terpadu Materi Perang Dunia II dan Pendudukan Jepang di Indonesia, dan Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Bagi banyak siswa, materi pelajaran sejarah kadang memang membosankan jika dipelajari dengan hanya membaca dan mendengarkan penjelasan guru. Pemikiran yang sering muncul dalam benak sebagian orang saat mendengar kata2 "pelajaran sejarah" adalah "apa siy pentingnya mempelajari peristiwa masa lalu itu?"

Maka dari itu, perlu ada cara pembelajaran lain yang lebih baru agar bisa menarik orang2 itu, termasuk para siswa sekolah menengah, untuk "menapaktilasi" peristiwa penting yang telah lalu agar bisa diambil manfaatnya bagi masa depan (cieee... kalimatnya ustadzah Vera... :p).

Sebagai guru yang mengampu materi IPS Terpadu kelas VIII dan IX, jujur saja saya juga kadang bosan menjelaskan materi yang sama setiap tahun walaupun peserta didiknya sudah berganti angkatan. Apalagi, materi sejarah sebenarnya stagnan karena fakta di dalamnya kan tidak bisa berubah. Belum lagi saat materi ini sudah pernah diterima siswa saat di sekolah dasar atau dari media massa. Karena itu bisa jadi malah ada siswa yang merasa bosan karena merasa sudah tahu! Dan inilah tantangan berat bagi kami para guru. Ya kan? Ya kan? *cari dukungan dari sesama teman guru :p

Untuk tahun ajaran ini, saya menggelar berbagai metode pembelajaran agar materi sejarah ini bisa dipahami oleh siswa. Metode pertama, dengan cara mendekatkan diri pada kejadian masa lalu tersebut agar peristiwa sejarah itu dapat ditangkap semangatnya oleh siswa. Tentu tidak dengan membuka pintu ajaib Doraemon atau menggunakan mesin waktu dari perusahaan ITC dalam novel Timeline-nya Michael Crichton ya, tapi dengan mendatangi lokasi penyimpanan benda bersejarah dari masa perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Museum Satria Mandala pekan lalu.


Siswa kelas 2 SMP SMART Ekselensia Indonesia di Museum Satria Mandala

Metode kedua adalah metode debat. Topiknya tentu berkesesuaian dengan materi. Ini kami lakukan di kelas tadi. Tapi ceritanya di posting yang lain ya :p. Dengan berdebat yang sesuai aturan, maka para siswa akan ditantang untuk memperdalam pengetahuannya mengenai materi yang diajukan, dan terlatih untuk mengemukakan pendapatnya atas topik tersebut secara tepat agar bisa meyakinkan orang lain.

Metode ketiga (maaf, nggak tahu apa namanya), ya metode bermain :). Untuk permainan inilah kami membuat ular tangga. Bukan sembarang ular tangga, tapi masih sesuai materi.

Nanti masih ada metode lain yang sudah direncanakan, yaitu bermain peran lewat sosiodrama. Masih dalam materi yang sama... tapi karena belum dilaksanakan, maka ceritanya bersambung saja ya...

:)

No comments:

Post a Comment