Tuesday, September 18, 2012

"Njombang ..." Science and Social Olympiads 2012


"Ustadzah, kaki saya jadi kayak lady-lady..."

Disodori pernyataan seperti itu, pagi subuh di Stasiun Jombang, Jawa Timur, membuat saya sempat bingung. Dan bengong, seperti biasa. "Maksud kamu?" tanya saya pada Nur Kholis, siswa kelas 3B SMP SMART EI si pembuat pernyataan.

"Ini, kaki saya jadi putih semua. Kedinginan di kereta," jawabnya sambil menunjukkan sepasang kaki pemain futsal nasional (#eh) yang memang berubah warna dari biasanya sawo kematangan menjadi pucat macam kaki Thomas Vermaelen. Hyaaa... saya tidak bisa menahan diri untuk tidak nyengir setuju. Pagi itu, Kamis (13/9) bersama saya dan Kholis ada Fadllilah Mulyana, Muhammad Fadhli, Rizky Agung Kurniawan, Faisal Abdulah, dan Johan Ferdian Juno Rizkinanda. Kami baru tiba di Jombang dengan kereta api Bangunkarta, sebuah pengalaman baru bagi kami semua melakukan perjalanan jarak jauh dengan kereta api eksekutif yang pendingin udaranya disetel optimal. Maunya kami sih naik kereta ekonomi biasa saja, tapi ternyata tiketnya sudah tidak tersedia untuk keberangkatan kami. Alhasil, sepanjang perjalanan, selimut yang disediakan pihak KA pun dipakai dengan maksimal pula. Demikian pula colokan listrik yang tersedia di samping tempat duduk saya manfaatkan optimal mengisi ulang daya baterai ponsel (ga mau rugi :p)

Kehilangan identitas karena kedinginan :p

Kami berangkat ke Jombang sebagai peserta perempatfinal Science and Social Olympiads 2012 yang diadakan oleh SMA Darul Ulum 2. SSO kali ini adalah penyelenggaraan ke-13, dan kami baru kali ini ikut serta. Kholis, Faisal dan Juno bergabung dalam tim IPS, sedangkan duo Fadli dan Kiki mewakili tim IPA SMART EI. Sebelumnya mereka mengikuti tes seleksi via internet (yang tertunda selama 24 jam) pada hari Minggu, 9 September 2012. Tiba di Jombang, setelah solat subuh, kami dijemput oleh pihak SMADU 2 dan setelah meletakkan tas, mandi dan sarapan, para siswa ini diberi kesempatan beramahtamah dengan kakak2 panitia di sana. Setelah itu kami diantar ke beberapa pojok sekolah dan lingkungan pesantren yang luas.

Faisal dkk menanyakan kehidupan di asrama Darul Ulum

Sedikit2 berusaha menyegarkan ilmu bersama Embi di ruang kelas yang menjadi tempat bermalam peserta

Besoknya, Jumat, adalah pelaksanaan tes perempatfinal bagi para peserta. Tengok sana sini, sebagian besar peserta berasal dari sekolah2 di Jawa Timur seperti Surabaya, Gresik, Kediri atau Tulungagung. Mereka pun bisa dibilang "veteran" dalam lomba ini karena sudah bertahun2 mengirim peserta dan sangat berpengalaman menghadapi medan tempur dan jenis soal yang diberikan. Sedangkan eserta yang termasuk "orang jauh" dan "pendatang baru" di antaranya adalah kami yang asal Bogor, dan salah satu SMP dari Sumatera Barat. Setelah acara pembukaan, para peserta pun digiring ke berbagai ruang kelas untuk mengerjakan tes.

Pentas kelompok marawis dalam acara pembukaan

Tim IPA berkutat mengerjakan soal

Diskusi kelompok IPS dalam mengerjakan soal

Pengumuman tim2 peserta yang lolos ke semifinal dilakukan seusai solat Jumat. Baik tim IPA maupun IPS SMART EI masih tertunda rezekinya untuk menjuarai SSO ini pada kesempatan pertama kami terjun di dalamnya. Jadinya ada waktu luang buat kami untuk istirahat dan mencari tiket pulang ke Jakarta. Lagi2 kami tidak berhasil mendapat tiket KA ekonomi, jadi terpaksa tiket KA Bangunkarta lagi lah yang terbeli.

Kalau lapar, ini menu yang disiapkan panitia
Sabtu sore, kami kembali diantar oleh panitia SSO ke Stasiun Jombang. Saat kami tiba hari Kamis kan bisa dibilang hari masih gulita, kurang menarik untuk berfoto. Sedangkan sore ini, cahaya matahari masih melimpah, ditambah keadaan stasiun yang tidak seramai stasiun Bogor, maka utusan2 SMART ini pun mencari lokasi2 asyik untuk berfoto.

"Njombang, we were here..."
Pulang naik KA Bangunkarta lagi (foto oleh Johan FJR)
Nah, akhirnya "boarding", siap kembali ke Bogor via
Stasiun Pasar Senen (foto oleh Nur Kholis)
Naik KA Bangunkarta bolak-balik dalam jarak beberapa hari, membuat kami lebih berpengalaman. Sudah tidak ada lagi yang dengan polosnya memesan jus buah dalam gelas plastik seharga 10 ribu rupiah (dan kaget setelahnya, hehe...). Film yang diputar dalam perjalanan pulang ternyata tidak berbeda, yaitu tentang pemain soccer imigran asal Meksiko di Los Angeles, Amerika Serikat, bernama Santiago yang berjuang menjadi pemain football profesional di klub Newcastle United, Inggris.

Pergi ke "nJombang" pertama kali ini menghasilkan berbagai pengalaman. Semoga bisa membawa manfaat bagi kami untuk kesempatan lain di masa depan.

No comments:

Post a Comment