Thursday, August 11, 2011

Balada Si Iwan Mencari Kerja

Di kelas IPS, kami sedang mempelajari materi kelas VIII, yaitu tentang ketenagakerjaan. 


SK: Memahami kegiatan perekonomian di Indonesia
KD: Mendeskripsikan permasalahan angkatan kerja dan tenaga kerja sebagai sumber daya dalam kegiatan ekonomi, serta peran pemerintah dalam upaya penanggulangannya.


Pada pertemuan pertama, setiap siswa membawa guntingan iklan lowongan kerja dari koran, dan sama2 kami mencoba menganalisis, bisakah kesempatan2 kerja ini mengatasi masalah ketenagakerjaan di negeri tercinta Indonesia ini (halaaah...). Kesimpulan kami, beberapa lowongan yang ada memang bisa memberi kesempatan kerja sekaligus kepada puluhan angkatan kerja yang belum berpengalaman (contoh: "asisten produksi di perusahaan garmen, minimal lulusan SMA"). Namun mayoritas mensyaratkan pendidikan lebih tinggi, dan juga hanya bagi mereka yang sudah berpengalaman di bidang yang sama. Alhasil angkatan kerja yang bisa memenuhi kesempatan kerja ini hanya sebagian kecil saja. Sisanya? Mungkin sedang duduk di bilik warnet di samping kita...


Hari ini, setelah membuka kelas dan melakukan apersepsi, saya mencolokkan kabel speaker (pinjaman dari kelas Kimia) ke komputer. Aplikasi iTunes sudah saya buka, saya siapkan lagu "Sarjana Muda" dari Iwan Fals. Sebelum lagu diputar, kepada tiap siswa saya bagikan teks lagu ini, tapi tidak lengkap. Ada bolong-bolongnya. "Eh, kayak kelas bahasa Inggris, tebak teks lagu," sebut para siswa sambil mengamati kertas di tangan mereka. "Lagu apa ini? Siapa sih Iwan Fals? Suaranya pasti fals, ya?" demikian komentar2 anak muda kelahiran akhir abad 20 ini. Komentar2 tersebut membuat ustadzah Vera sebagai anak muda juga (#eh?) yang sudah jadi fans bang Iwan saat anak2 ini baru lahir, nyengir. Makin sadar adanya kesenjangan budaya dengan para fans Cherry Bells ini. Maaf ya, bang Iwan :)


SARJANA MUDA
-Iwan Fals-


Berjalan seorang ________ muda, dengan _______ lusuh di pundaknya
di sela _________ tampak mengering, terselip sebatang ________ liar.


Jelas menatap _______ berarak, wajah _______ semakin terlihat
dengan langkah ________ tak terarah, keringat bercampur ______ jalanan.


Engkau ________ muda, resah __________ kerja
________________ ijazahmu.
_______ tahun lamanya bergelut dengan buku, 'tuk _________ masa depan.
Langkah kakimu __________ di depan halaman sebuah __________.


Tercenung, ______ engkau melangkah, dari pintu ________ yang diharapkan
terngiang kata tiada ____________ untuk _______ yang didambakan.


Tak peduli __________ lagi, namun ________ sama kau dapatkan.
Jelas menatap _______ berarak, wajah _______ semakin terlihat


Engkau ________ muda, resah ____ ______ kerja
tak _________ ijazahmu.
_______ tahun lamanya bergelut dengan buku, _________ semuanya.


__________ putus asa dia berucap, “________, ______”.

Ssst... ayo dengar lagunya! Serentak kelas hening, membiarkan awalan lagu dengan suara jalan yang penuh pekik knalpot dan tiupan angin terdengar jelas, lalu musik pengiring mengalun bersama dengan suara bang Iwan. Para siswa begitu tekun mengisi lembaran di meja mereka, sambil sekali menggerakkan kepala untuk menangkap suara lirih artis ini di beberapa bagian. Benar2 kelihatan kalau mereka belum pernah mendengar lagu ini sebelumnya.

Satu putaran lagu selesai. "Ulang lagi, ustadzah," pinta beberapa siswa. "Lagunya bagus, sih," kata yang lain. Sementara ada juga yang berkata dengan polos, "Suaranya bagus kok, nggak fals." Haha... sekali dengar langsung dapat fans baru! *berasa saya yang jadi artis*. Baiklah, saya putarkan sekali lagi. Beberapa siswa sudah berpindah duduk mendekat, sedangkan yang lain sudah mulai ikut bersenandung mengikuti lagu yang musiknya menyayat ini.

Ini album legendaris "Sarjana Muda" itu

Berikutnya saya minta mereka menulis satu paragraf di bawah teks lagu yang kini sudah lengkap itu: apa makna dari lagu yang dirilis tahun 1981 ini? "Waaa... tahun 1981! Jadul banget!" seru beberapa orang. Begitupun, mereka kemudian menuliskan kesan yang mereka tangkap dari lagu ini.

Salah satunya, Firman Mursal, menuliskan begini:
Makna dari lagu Sarjana Muda yang diciptakan oleh Iwan Fals adalah seorang pria yang sedang mencari kerja tetapi tidak ada lowongan sekalipun dia juga mencari kerja hanya mengandalkan ijazah dia kecewa tidak dapat pekerjaan di manapun dia minta maaf kepada ibunya karena tidak dapat pekerjaan karena ibunya yang membiayainya.

Bingung? Mungkin Firman juga. :) Mari simak tulisan Arzaq Tahara Fitwantyo berikut:
Seorang pria, seorang pencari kerja yang sudah mendapatkan gelar D3 atau sarjana muda. Ia kelelahan mencari kerja sampai kecapekan. Terus dan terus mencari. Dia mengandalkan ijazah yang didapatkannya. D3 ditempuh selama 4 tahun oleh pria tersebut. Terus mencari dari kantor ke kantor, tapi selalu ada kata tiada lowongan. Murung dan menyesal, mengkhawatirkan ibunya.

Dan ada lagi salah satu kesan unik dari Muhammad Indra Kajak, mencampurkan fiksi dan realitas :)
Iwan adalah seorang anak yang mencari kerja yang hanya mengandalkan ijazah. Ayahnya seorang tentara, Iwan hanya ingin bekerja dengan kemampuan sendiri, tidak bekerja menjadi tentara. Lalu Iwan mengamen dan sudah 4 tahun dia belum mendapatkan pekerjaan. Karena 4 tahun tidak dapat pekerjaan dia pun setengah putus asa.
Pelajaran yang bisa kita ambil, yaitu: kita bukan hanya mengandalkan ijazah tetapi harus ada character atau attitude. Kita tidak boleh putus asa.

Walau sebagian besar dari siswa di kelas IPS saat ini masih belum dapat digolongkan sebagai angkatan kerja, hari ini kami belajar prihatin tentang nasib para pencari kerja. Hari ini kami belajar bahwa mencari kerja itu tidak mudah, dan janganlah hanya mengandalkan ijazah sekolah belaka.

Iya, kan? *mencari dukungan*

No comments:

Post a Comment